Rasanya menjadi seorang cameraman news ?


sudah lama banget vacum nulis akhirnya saya mencoba menulis lagi selagi ada kesempatan, kali ini mungkin saya akan berceita tentang pengalaman menjadi Seorang Kameraman News atau sering dibilang cameraman news. 

Saya telah bekerja sebagai News Cameraman di sebuah Stasiun Televisi selama 14 tahun. Saya telah melakukan banyak peliputan Berita dan dokumenter di seluruh indonesia bahkan di luar negeri. Saya meliput topik-topik dari Berita Bisnis, Berita Ekonomi, Agenda Politik, Acara Dunia, dan Berita Serangan Teror, Bencana dll. Ada dua jenis peliputan dalam pekerjaan saya.

Ada dua jenis peliputan yang saya sering lakukan.
1) Agenda terencana, yang kita sudah tahu kapan dan apa yang akan terjadi.
2) Breaking News, kita tidak dapat merencanakan kejadian tersebut.


1. Liputan Agenda Terencana
    liputan ini biasa sudah di rencanakan oleh pihak redaksi jauh sebelumnya, sehingga kita bisa melakukan persiapan lebih matang baik itu peralatan maupun konten pemberitaan kita nanti. sehingga pada waktu nya kita tinggal melakukan eksekusi saja. tentu nya pasti akan ada hal hal yang terjadi di luar perkiraan kita.
contohnya : 
liputan Demo buruh, Demo mahasiswa, konferensi pers kementrian lembaga atau pemerintahan, wawancara khusus dengan pejabat negara atau pengusaha lalu seperti Rapat Anggota DPR dengan kementrian atau dengan lembaga lainnya. 

2.Breaking News 
    bisa terjadi kapanpun, dimanapun dan tanpa kita duga. Itu bisa terjadi bahkan di malam hari saat Anda nyenyak nya tidur. Selama empat belas tahun saya bekerja, serangan teroris dan bencana telah menjadi topik umum untuk pemberitaan. Izinkan saya memberi Anda contoh tentang apa yang saya lakukan dalam kejadian itu. 
   pada bulan Januari 2021 saya sedang berada di rumah dan sedang bersantai, namun tiba tiba mendapat telpon dari kantor telah terjadi gempa 6.2 Magnitudo di Sulawesi barat dan saya di perintah untuk segera ke kantor untuk membawa peralatan sebagai keperluan Live Report yaitu AVIWEST AIR 320 dan QUAD ANTENA langsung dari majene dan harus berangkat dari jakarta ke mamuju hari itu juga. 

singkat cerita saya mendapatkan kabar ada pesawat hercules yang berangkat membawa tim relawan dan alat berat juga bantuan, akhirnya bertemu dengan reporter saya di tengah perjalanan menuju base off bandara halim jakarta untuk ikut bersama tim relawan di bandara, namun kita sebagai wartawan harus tetap menunggu giliran untuk di berangkat mengingat tim relawan dan bantuan adalah prioritas. Setelah lama menunggu saya dan reporter berangkat dengan pesawat hercules besok subuh bersama tim relawan dan TNI AU yang membawa bantuan makanan dari presiden.

dalam perjalanan kita ternyata landing dulu di kalimantan untuk mendrop bantuan dari Presiden karena di Kalimantan juga terkena bencana Banjir. setelah itu kita langsung berangkat ke mamuju kembali. Sesampainya di Mamuju kami sempat terkendala dengan sulitnya transportasi untuk menuju ke Kota akhirnya kami mencari warga sekitar yang memiliki mobil untuk kami rental mengantar kami ke kota menuju kantor gubernur yang rubuh akibat gempa. 
Foto : Live gempa Sulbar di kantor gubernur Dengan AVIWEST AIR 320 dan QUAD ANTENA

sampai di lokasi saya dan reporter langsung bekerja mengambil gambar dan langsung mengirim gambar untuk keperluan Live Report di program Breaking News. disana kami juga tidak beruntung karena sinyal GSM sangat terganggu akibat gempa itu tapi bersyukur alat yang kami bawa sangat membantu kami mendapatkan sinyal GSM menjadi lebih baik dan kami melakukan Live Report dengan lancar.

Selalu ada resiko dalam pekerjaan ini orang orang banyak bertanya "apa tidak takut liputan seperti bencana, makan disana gimana, tidurnya dimana kalo tempat bencana seperti itu". intinya adalah kita harus sigap membaca situasi disana, untuk makan kita membawa bekal makanan ringan atau bisa makan di dapur umum, untuk tidur kita bisa di hotel jika memungkinkan bisa juga di tenda pengungsian atau rumah warga sekitar karena kita butuh listrik untuk mengisi baterai peralatan kita.

mungkin sekian dulu cerita dari saya karena saya juga ingin berbagi pengalaman sebagai kameraman news.





No comments:

Jakarta - Bandung Cuma 35 Menit..!! di Kecepatan 350 km/jam

Beberapa hari lalu saya berkesempatan untuk ikut dalam uji coba kereta api cepat Jakarta - Bandung dengan kecepatan 350km/jam. saya mendapat...

Powered by Blogger.